RASULULLAH BERKISAH

Nabi mengajari para sahabatnya dengan menyampaikan cerita dan kejadian tentang orang-orang yang terdahulu. Dengan metode ini akan menimbulkan pengaruh yang lebih baik ke dalam jiwa para penyimaknya, pengarahan yang lebih baik, lebih menyita semangat dan perhatian mereka, dan lebih berkesan pada hati dan pendengaran, karena lawan bicara tidak diarahkan kepada suatu perintah atau larangan. Yang ada hanyalah cerita tentang orang lain, sehingga pendengar akan mendapatkan pelajaran, nasihat, dan suri teladan. Allah Ta’ala telah menerangkan metode pengajaran Nabi-Nya yang mulia ini, dengan berfirman:

وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ

Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. (Hud [11]: 120)

Contoh metode ini adalah cerita Nabi tentang motivasi agar mencintai karena Allah dan persaudaraan tulus karena kebaikan dan agama:

  1. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi:

(أَنَّ رَجُلًا زَارَ أَذًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى، فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ، قَالَ: أَيْنَ تُرِيدُ؟ قَالَ: أُرِيدُ أَنَّا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ، قَالَ : هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ: لَا ، غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ: فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ)

Bahwasanya suatu ketika ada seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di desa lain. Maka Allah mengutus malaikat untuk menunggunya di tengah jalan. Ketika orang itu melintasinya, malaikat bertanya, “Hendak ke mana kamu?” Dia menjawab, “Aku hendak mengunjungi saudaraku di desa ini.”
Malaikat berkata, “Apakah kamu mempunyai urusan yang menguntungkanmu?”
Dia menjawab, “Tidak, akan tetapi aku mencintainya karena Allah.”
Malaikat berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah untuk mengabarkan kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah senantiasa mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu itu karena-Nya.”

  1. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan, dan lafazh di sini milik Muslim, dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقِ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ، فَوَجَدَ بِثْرًا، فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ، ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كُلْبٌ يَلْهَتُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ فَقَالَ الرَّجُلُ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِي كَانَ بَلَغَ مِنِّي، فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلَأَ خُفَهُ مَاءً، ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ حَتَّى رَبِّي فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ) قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِي هَذِهِ الْبَهَائِمِ لَأَجْرًا؟ فَقَالَ: (فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ)

Suatu ketika ada seorang laki-laki yang berjalan di sebuah jalan, lalu dia ditimpa kehausan yang sangat. Dia menemukan sebuah sumur, maka dia turun ke sumur itu untuk minum. Setelah dia keluar, dia melihat seekor anjing yang menjulurkan lidahnya menjilati tanah yang lembab karena kehausan. Laki-laki itu berkata dalam hatinya, “Anjing ini mengalami kehausan sebagaimana yang baru saja aku alami.” Maka dia turun lagi ke dalam sumur, lalu dia memenuhi sepatunya dengan air. Kemudian dia memegangi sepatu itu dengan mulutnya, hingga dia berhasil naik lalu meminumkannya kepada anjing itu. Maka Allah berterimakasih kepada orang itu dan mengampuni dosanya.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dapat pahala jika berbuat baik kepada binatang?” Rasulullah menjawab, “Dalam setiap hati yang basah terdapat pahala, “

Maksudnya dalam setiap kebaikan kepada makhluk yang memiliki ruh dan kehidupan terdapat pahala. Maka dalam kebaikan kepada setiap yang hidup-baik binatang maupun manusia merupakan kebaikan yang berpahala.

  1. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan, dari Abu Hurairah:

بَيْنَمَا كَلْبُ يُطِيفُ بِبِثْرٍ قَدْ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ، إِذْ رَأَتْهُ بَغِيُّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ، فَنَزَعَتْ خُفَّهَا فَأَوْثَقَتْهُ بِخِمَارِهَا، فَنَزَعَتْ لَهُ مِنَ
الْمَاءِ، فَسَقَتْهُ إِيَّاهُ فَغُفِرَ لَهَا بِذَلِكَ)

Suatu ketika ada seekor anjing yang mengelilingi sebuah sumur dalam kondisi yang hampir mati karena kehausan. Kemudian ada seorang wanita pezina dari kalangan Bani Israil yang melihatnya. Kemudian dia melepas sepatunya, lalu mengikatnya
Dia memegang sepatu dengan menggunakan mulutnya, karena kedua tangannya sibuk untuk memanjat naik dari dasar sumur. Maka dengan kerudungnya. Kemudian dia mengambilkan air dan meminumkan kepada anjing tersebut. Karena perbuatannya itu, dia diampuni dosanya.

  1. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan, dan lafazh di sini milik Al-Bukhari, dari Abdullah bin Umar, bahwasanya Rasulullah bersabda:

( عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ لَا هِيَ أَطْعَمَتُهَا وَلَا سَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا، وَلَا هِيَ تَرَكَتُهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ)

Ada seorang wanita yang disiksa karena seekor kucing yang dia ikat hingga mati, maka wanita tersebut masuk ke Neraka. Dia tidak memberinya makan, tidak memberinya minum ketika mengurungnya. Dia juga tidak membiarkannya memakan serangga di bumi.

  1. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan, Nabi beliau bersabda, “Tidak ada bayi yang bisa berbicara ketika masih dalam buaian kecuali tiga orang:
    Bayi Pertama, Isa bin maryam, ketika dirinya membela Siti Maryam dari tuduhan sebagai pezina oleh orang-orang yahudi.
    Bayi kedua, dalam perkara Juraij. Juraij adalah seorang laki-laki ahli ibadah. Dia membangun tempat ibadah (biara) dan dia senantiasa beribadah di tempat itu. Ibunya mendatanginya saat dia sedang melaksanakan shalat (sunnah). Ibunya memanggil, “Wahai Juraij.” Juraij bertanya dalam hati, “Wahai Tuhanku, aku memenuhi panggilan ibuku, ataukah aku meneruskan shalatku?”
    Maka dia tetap terus melakukan shalatnya, sehingga ibunya pergi!

Keesokan harinya, ibunya datang lagi saat Juraij sedang shalat. Ibunya memanggilnya lagi, “Wahai Juraij!” Lagi-lagi Juraij bertanya dalam hati, “Wahai Tuhanku, apakah aku penuhi panggilan ibuku ataukah kuteruskan shalatku?” Akhirnya dia meneruskan shalatnya, sehingga ibunya pergi!

Keesokan harinya lagi, ibunya mendatangi saat dia sedang shalat. Ibunya memanggil, “Wahai Juraij.” Juraij berkata dalam hati, “Wahai Tuhanku, aku penuhi panggilan ibuku ataukah kuteruskan shalatku?” Akhirnya dia pun meneruskan shalatnya. Ibunya berkata, “Ya Allah, jangan Engkau matikan dia hingga dia mendapat fitnah dari perempuan pelacur.
Ketika Orang-orang Bani Israil selalu menyebut-nyebut Juraij dan ibadahnya. Kemudian ada seorang wanita pelacur yang tampil di hadapan mereka dengan kecantikannya, lalu berkata, “Jika kalian mau, aku akan memfitnahnya untuk kalian.”

Rasulullah melanjutkan ceritanya, “Maka wanita pelacur itu mulai membujuk Juraij, tetapi dia tidak mudah teperdaya olehnya. Lalu wanita itu mendatangi seorang laki-laki penggembala, yang biasa berteduh di tempat pertapaan Juraij. Wanita tersebut berhasil memperdayai penggembala tersebut, lalu dia berzina dengannya, lalu wanita tersebut hamil.

Ketika wanita tersebut sudah melahirkan, dia berkata, “Anak ini hasil perbuatan Juraij.” Maka orang-orang mendatangi Juraij dan menurunkannya, lalu mereka menghancurkan biaranya dan memukulinya.
Juraij bertanya, “Ada apa dengan kalian?” Mereka menjawab, “Kamu telah berzina dengan wanita pelacur ini hingga dia melahirkan anak karena perbuatanmu!”
Juraij berkata, “Mana bayi itu?” Mereka pun mendatangkan bayi itu. Juraij berkata, “Tunggu aku hingga aku selesai shalat.”
Maka dia melakukan shalat.
Setelah selesai shalat, dia menghampiri bayi itu, lalu menusuk perut bayi itu dengan jarinya seraya berkata, “Nak, siapakah ayahmu?” Sang bayi berkata, “Fulan, sang penggembala.”

Nabi melanjutkan sabdanya, “Maka mereka mendekati Juraij, lalu menciuminya dan mengusapnya. Lalu mereka berkata, ‘Kami akan membangun kembali pertapaanmu dari emas. Dia menjawab, ‘Tidak usah. Kembalikan saja sebagaimana sebelumnya, dari tanah liat. Maka mereka pun melaksanakannya,”

Bayi ketiga, Ketika seorang bayi menyusu kepada ibunya, maka lewatlah seorang laki-laki yang menaiki hewan tunggangan yang tegap dan kuat, seorang laki-laki tampan dengan pakaian bagus menaiki tunggangannya. Sang ibu berkata, “Ya Allah, jadikanlah anakku ini seperti laki-laki tersebut.”
Maka bayi itu langsung melepaskan puting ibunya dan memandang kepada laki-laki itu lalu berkata, “Ya Allah, jangan jadikan aku seperti dia.” Kemudian bayi itu kembali menghisap puting ibunya.

Abu Hurairah berkata, “Seakan aku melihat Rasulullah menceritakan penyusuan bayi itu dengan cara beliau memasukkan jari telunjuk beliau ke mulut beliau lalu menghisapnya.”

Lalu ada sekelompok rang yang berjalan menyeret seorang budak wanita, mereka memukulinya dan berkata, “Kamu telah mencuri, kamu telah berzina.” Wanita itu berkata, “Cukuplah Allah sebagai penolongku dan Dia adalah sebaik-baik pelindung.” Maka ibu dari bayi itu berkata, “Ya Allah, jangan Jadikan anakku seperti dia.”
Maka sang bayi melepaskan puting susu ibunya, lalu memandang kepada budak wanita itu dan berkata, “Ya Allah, jadikan aku seperti dia.”

Terjadilah perkataan yang saling bergantian. Maka ibunya berkata, “Sungguh mengherankan ucapanmu?! Ada seorang laki-laki yang gagah dan tampan, lalu aku berkata, “Ya Allah, jadikan anakku seperti orang itu, tetapi justru kamu berkata, Ya Allah, jangan jadikan aku seperti orang itu. Kemudian mereka menyeret budak wanita ini, lalu mereka memukulinya dan mengatakan, ‘Kamu telah berzina, kamu telah mencuri, lalu aku berkata, ‘Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti budak wanita ini. Tetapi kamu justru mengatakan, ‘Ya Allah, jadikan aku seperti budak wanita ini?””

Bayi itu menjawab, “Penunggang itu sebenarnya adalah seorang yang lalim. Oleh karenanya aku berkata, “Ya Allah, jangan jadikan aku seperti orang itu.” Sedangkan budak wanita ini, orang-orang menuduhnya, ‘Kamu berzina,’ padahal dia tidak berzina, ‘Kamu mencuri,’ padahal dia tidak mencuri. Maka kukatakan, ‘Ya Allah, jadikanlah aku sepertinya’.”

Dalam cerita yang nyata kebenarannya dan berita yang pasti arahannya sebagai motivasi, ancaman, dan peringatan ini, terkandung perkara-perkara yang tidak perlu penafsiran dan penjelasan lagi.

Tinggalkan komentar

Hey!

I’m Bedrock. Discover the ultimate Minetest resource – your go-to guide for expert tutorials, stunning mods, and exclusive stories. Elevate your game with insider knowledge and tips from seasoned Minetest enthusiasts.

Join the club

Stay updated with our latest tips and other news by joining our newsletter.

Senarai Blog