KISAH KISAH PILIHAN ALLAH

  1. Kisah-kisah dalam al-Qur’an merupakan kisah paling benar, sebagaimana disebutkan dalam firman Allâh Azza wa Jalla :
    اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ؕ لَيَجۡمَعَنَّكُمۡ اِلٰى يَوۡمِ الۡقِيٰمَةِ لَا رَيۡبَ فِيۡهِ‌ؕ وَمَنۡ اَصۡدَقُ مِنَ اللّٰهِحَدِيۡثًا
    Dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya dari pada Allâh? (an-Nisa’ 87)
    Jika kisah-kisah Alquran Allah jamin dan sifati sebagai bagian dari kebenaran, maka ia paling pantas kita sampaikan kepada anak-anak kita, dibandingkan cerita reka-reka yang kita buat atau pungut, dan entah berasal darimana ide serta sumbernya.
  2. Demikianlah semua kisah dan cerita yang ada dalam al-Qur`an adalah benar dan pas, karena menceritakan realita yang terjadi tanpa ada pengurangan dan penambahan.

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ
Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar (Al-Kahfi 13)

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَاِنَّ اللّٰهَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak diibadahi) selain Allâh; dan sesungguhnya Allâh, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Ali Imrân 62)

  1. Allâh Subhanahu wa Ta’ala suci dari sifat dusta sehingga tidak mungkin Allâh Azza wa Jalla mengisahkan kisah-kisah yang tidak terjadi atau fiktif.
    Allâh juga maha mengetahui, mendengar dan melihat serta menyaksikan semuanya. Oleh karena itu ketika Allâh Subhanahu wa Ta’ala mengisahkan satu kisah, berarti kisah itu benar dan diceritakan berdasarkan ilmu. Kisah al-Qur’an juga merupakan sebaik-baik kisah sebagaimana disebutkan dalam firman Allâh:
    نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ
    Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan al-Qur’an ini kepadamu. [Yûsuf/12:3]
  2. Syaikh Abdurrahman bin Nâshir as-Sa’di ketika menafsirkan ayat ini mengatakan, “Hal itu karena kisah-kisahnya benar, kalimat-kalimatnya terangkai dengan baik dan makna yang terkandung begitu indah. [Taisîr Karîmirrahmân]. Oleh karena itu, kisah-kisah al-Qur’an merupakan kisah yang paling bermanfaat.

لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (Yûsuf 111).
Jika Allah telah menyebut kisah-kisah Alquran sebagai sebaik-baik kisah, maka adakah cerita yang lebih baik dibandingkan kisah-kisah tersebut; yang apabila kita membacanya sebagai amap pahala, memahaminya sebagai pahala tafakur serta menyampaikannya bernilai dakwah amar ma’ruf nahi munkar?

  1. Karena kisah Alquran itu bagian dari keimanan kita, maka siapa saja yang meyakini bahwa semua kisah-kisah dalam al-Qur`an dan yang disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah benar dan nyata, maka insya Allah, kisah-kisah itu akan memberikan pengaruh besar pada perbaikan dan pembinaan diri. Demikian penting kisah-kisah ini, hingga Allâh Subhanahu wa Ta’ala perintahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menceritakan kepada manusia semua kisah yang diketahuinya, agar menjadi bahan renungan dan mengambil pelajaran.

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَٰهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُۥٓ أَخْلَدَ إِلَى ٱلْأَرْضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ ۚ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ ٱلْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا ۚ فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir (al-A’râf 176).
Allah memberikan pelajaran terbaik dengan berkisah, kita berusaha untuk menyebarluaskan tunjuk ajar kepada sesama, agar tumbuh gemerasi yang terpelajar dengan shibghah keislaman yang terang, menjadi cahaya yang menerangi kegelapan hati serta zaman.

  1. Syaikh Salîm bin ‘Ied al-Hilali mengatakan bahwa tujuan dihadirkan kisah-kisah para Nabi adalah untuk memberikan pelajaran kepada kaum Mukminin sepanjang masa; agar menjadi bekal bagi para pengikut mereka yang jujur dan ikhlas (Shahîh Qashashil Anbiyâ’, hlm. 5)
    Memang demikianlah, para Nabi dan para da’i sejak dahulu telah mengambil pelajaran dari kisah-kisah umat terdahulu untuk terus memenuhi jiwa mereka dan meneguhkan hati mereka.

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ وَجَاۤءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman (Hûd 120)

Sebagai seorang hamba, kata yang paling pantas kita ucapkan adalah shadaqallahul ‘Azhim kemuxdian sami”na wa atha’na. agar kita tidak sibuk dan bersusah payah untuk sesuatu yang tidak diajarkan olah Sang Maha Pencipta, laksana lelah mendaki gunung yang salah. na’udzubillahi min laghwil ‘amal

Tinggalkan komentar

Hey!

I’m Bedrock. Discover the ultimate Minetest resource – your go-to guide for expert tutorials, stunning mods, and exclusive stories. Elevate your game with insider knowledge and tips from seasoned Minetest enthusiasts.

Join the club

Stay updated with our latest tips and other news by joining our newsletter.

Senarai Blog